Pengrusakan Alam dalam Perspektif Islam: Anjuran Perbaikan, Bukan Kerusakan -->

Berita Terbaru di MEDSOS

Welcome di www.harianpopuler.com Kontributor Liputan Artikel,Berita,Video kirim CP/HP : 0838 4370 0286.
PT.Marketindo Selaras di Laporkan di Kejati Sultra Oleh KeTum HMI MPO Konawe Selatan (Konsel). Dengan Dugaan Penyerobotan Lahan.., Berlubang,Hancur Dan Rusak Parah Jalan Poros di Desa Awuliti, Desa Meraka Lambuya Kab.Konawe. Jadikan Saluran Irigasi Tempat Berwisata : Jadikan Waterbum Saluran Irigasi : Anak-Anak Nikmati Keseruan Bermain Air di Saluran Irigasi Desa Meraka www.harianpopuler.com

Pengrusakan Alam dalam Perspektif Islam: Anjuran Perbaikan, Bukan Kerusakan

Rabu, 10 Desember 2025, Desember 10, 2025

Pengrusakan Alam dalam Perspektif Islam: Anjuran Perbaikan, Bukan Kerusakan

Oleh : Inodi

Harianpopuler.com - Kerusakan lingkungan, mulai dari penebangan hutan, pencemaran sungai, hingga perusakan habitat, kini menjadi ancaman nyata bagi keberlanjutan hidup manusia. Padahal, alam adalah amanah Allah yang harus dipelihara, bukan dieksploitasi tanpa batas. Dalam Islam, menjaga keseimbangan alam merupakan bagian dari ibadah dan tanggung jawab moral manusia sebagai khalifah di bumi.


Al-Qur’an secara tegas melarang tindakan yang menyebabkan kerusakan. Allah mengingatkan bahwa manusia tidak boleh merusak tatanan alam yang telah diciptakan dengan sempurna. Kerusakan lingkungan bukan hanya tindakan fisik, tetapi bentuk kedurhakaan karena mengabaikan amanah Tuhan.


Salah satu ayat yang menegaskan hal ini adalah:


1. Larangan Merusak di Bumi


QS. Al-Baqarah (2): 11–12

“Dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah membuat kerusakan di bumi,’ mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.’

Ketahuilah bahwa mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.”


Ayat ini menjelaskan bahwa sebagian manusia sering merasa tindakannya benar, padahal justru memperburuk keadaan alam.


2. Allah Tidak Menyukai Kerusakan


QS. Al-A’raf (7): 56

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya; dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.”


Ayat ini menegaskan bahwa bumi telah diciptakan dalam keadaan seimbang. Tugas manusia adalah merawatnya, bukan merusaknya.


3. Manusia Sebagai Khalifah yang Bertanggung Jawab


QS. Al-Baqarah (2): 30

Allah menjadikan manusia sebagai khalifah - pemimpin dan penjaga bumi. Peran ini mengandung konsekuensi besar: manusia harus menjaga keberlangsungan alam dan memanfaatkan sumber daya secara bijak.


Kesimpulan

Al-Qur’an dengan jelas mengajarkan bahwa alam harus dirawat, bukan dirusak. Setiap tindakan yang merugikan lingkungan adalah bentuk pelanggaran terhadap amanah Allah. Oleh karena itu, menjaga kebersihan, menanam pohon, mengurangi pencemaran, dan melestarikan ekosistem adalah bagian dari ibadah sekaligus bukti ketaatan kita sebagai hamba dan khalifah di bumi.



TerPopuler