Jakarta - harianpopuler.com - Ketua Umum Lintas Kajian dan Pemerhati Pembangunan Indonesia (LKPPI), Herlina Butar Butar, angkat suara mengenai polemik yang kembali menyeret nama Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, terkait dugaan keterkaitan dengan jaringan judi online di Kamboja. Isu tersebut sebelumnya pernah dimuat dalam laporan investigasi Majalah Tempo pada 6 April 2025.
Herlina menilai sikap tidak responsif Dasco hingga saat ini justru menimbulkan tanda tanya di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa isu judi online merupakan persoalan serius yang telah memengaruhi banyak keluarga di Indonesia.
“Beliau itu wakil rakyat. Ketika namanya dikaitkan dengan kasus sebesar ini, sudah seharusnya beliau memberikan klarifikasi, bukan memilih diam. Sikap diam seorang pejabat publik hanya memperluas ruang spekulasi,” ujar Herlina.
Tanggapan Lembaga Negara Dinilai Tidak Tegas
Herlina juga menyoroti pernyataan sejumlah pimpinan lembaga negara yang dianggap belum memberikan kejelasan menyeluruh.
Fraksi Gerindra, tempat Dasco bernaung, pada 10 April 2025 menyebut laporan Tempo tersebut sebagai fitnah. Namun menurut Herlina, bantahan tersebut tidak disertai pemaparan fakta yang memadai dan dinilai masih menyisakan pertanyaan.
Sementara itu, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, pada 9 April 2025 menyatakan “tidak yakin” bahwa Dasco terlibat. Herlina menilai pernyataan itu janggal dan multitafsir.
“Kalau beliau benar-benar meyakini Pak Dasco tidak terlibat, mestinya dikatakan ‘Saya yakin tidak terlibat’, bukan ‘saya tidak yakin’. Itu dua hal berbeda dan menimbulkan interpretasi abu-abu,” tegasnya.
Penegasan Soal Nama Wanda Assyura
Dalam pemberitaan sebelumnya, nama Wanda Assyura sempat disebut sejumlah media sebagai narasumber. Namun belakangan muncul pihak yang mengatasnamakan perwakilan Wanda, menegaskan bahwa Wanda tidak memiliki keterkaitan dengan pemberitaan tersebut dan akan menempuh jalur hukum terhadap media yang mencantumkan namanya tanpa konfirmasi.
Pihak tersebut menambahkan bahwa informasi yang menyebut Wanda sebagai narasumber telah diklarifikasi dan tidak sesuai fakta.
Herlina menyatakan bahwa fokus LKPPI bukan pada nama-nama individu yang muncul dalam polemik, tetapi pada dampak sosial yang ditimbulkan oleh judi online.
“Fokus kami bukan pada nama Wanda atau pihak mana pun. Ini murni soal bagaimana judi online menjadi penyakit sosial yang merusak kehidupan banyak keluarga, termasuk keluarga saya sendiri,” ungkapnya.
LKPPI Desak Klarifikasi dari Dasco
Herlina menegaskan bahwa publik menunggu keberanian Dasco untuk memberikan klarifikasi secara langsung agar isu tidak berkembang menjadi fitnah berkepanjangan.
“Judi online ini masalah besar yang memukul rakyat kecil dan merusak generasi. Jika seorang pejabat setingkat Wakil Ketua DPR RI memilih untuk tidak memberi klarifikasi ketika namanya disebut, itu menjadi preseden buruk,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, LKPPI menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu pemberantasan judi online serta mendorong pejabat negara agar lebih transparan dalam memberikan informasi kepada publik.
