Harianpopuler.com - Kolaka Timur, 8 Oktober 2025 - Sejumlah warga Desa Tawainalu, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur, mengeluhkan adanya dugaan praktik pilih kasih yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam penyaluran bantuan sosial maupun pelibatan masyarakat dalam kegiatan desa.
Warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa bantuan-bantuan yang datang dari pemerintah daerah sering kali hanya dibagikan kepada pihak-pihak yang memiliki hubungan keluarga dekat dengan Kepala Desa.
“Kalau ada bantuan di desa, kami di sini tidak pernah dapat. Yang terima hanya keluarga-keluarganya atau yang dekat saja dengan pak desa, Jadi kami ini cuma jadi penonton,” ungkap salah seorang warga.
Beberapa warga juga menuturkan adanya kejanggalan dalam data penerima bantuan. Sebelumnya, terdapat tiga nama warga yang terdaftar sebagai penerima bantuan beras, namun secara tiba-tiba nama mereka hilang dari daftar penerima.
“Anehnya, nama kami tiba-tiba hilang dari daftar. Padahal sebelumnya kami termasuk penerima. Sementara yang dekat dengan kepala desa tetap dapat,” ujar warga lainnya.
Selain masalah bantuan sosial, warga juga menyoroti adanya dugaan praktik nepotisme dalam kegiatan desa, seperti pekerjaan program tanaman pangan yang disebut-sebut hanya diberikan kepada warga tertentu yang masih memiliki kedekatan dengan aparat desa.
Tidak hanya itu, pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga menjadi sorotan. Warga menilai adanya rangkap jabatan di struktur organisasi desa, di mana pengurus BUMDes disebut juga menjabat sebagai sekretaris dan bendahara desa.
Salah satu warga, berinisial (Alsn), menuturkan kepada media bahwa dirinya pernah mempertanyakan haknya untuk menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam sebuah rapat desa. Namun, ia mengaku mendapat jawaban yang tidak memuaskan dari kepala desa.
“Saya tanya kenapa saya tidak dapat BLT, jawabannya karena tidak layak. Padahal saya ini hidup susah, mau kasih tamu minum kopi pun tidak ada. Dulu waktu pemilihan, kami dukung mati-matian, bahkan dijanjikan kalau ada uang BUMDes, kami akan diberi kesempatan mengelola. Tapi sampai sekarang tidak ada sama sekali,” ujarnya dengan nada kecewa.
Melalui media ini, warga Desa Tawainalu meminta perhatian dan tindakan dari pihak berwenang agar menindaklanjuti dugaan praktik pilih kasih dan ketidaktransparanan dalam pengelolaan dana maupun program desa tersebut.
"Saat di konfirmasi media ini pak desa tersebut mengarahkan ke balai desanya untuk melihat balai desanya ada apa".,!? Lalu pak desa tersebut pergi dengan seolah acuh tak acuh entah kemana, sangat di sayang kan media ini".,
(Lukman)
