Gambar tersebut menyampaikan pesan yang sangat mendalam tentang keteguhan dan harapan dalam menghadapi kesulitan hidup. Di sisi kiri, tampak sebuah pohon tumbuh tegak di atas batu besar di tengah air, simbol kekuatan dan keajaiban kehidupan yang mampu bertahan bahkan di tempat yang tidak ideal. Sementara di sisi kanan, tampak batang pohon tua yang telah rapuh, namun masih mampu menumbuhkan buah segar yang menandakan kehidupan baru.
Kedua gambar ini seolah berbicara satu suara: bahwa Tuhan tidak pernah menutup ruang bagi makhluk-Nya untuk tumbuh dan berkembang, betapapun sempit dan sulitnya keadaan. Seperti tertulis dalam ayat suci Al-Qur’an:
“Fainnama’al ‘usri yusro”
(Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan) : QS. Al-Insyirah.
Ayat ini menegaskan bahwa di setiap ujian selalu tersimpan peluang dan kemudahan yang diberikan oleh Tuhan. Dalam konteks kehidupan manusia, pesan ini mengajarkan bahwa kegigihan dan keikhlasan dalam menjalani ujian akan menumbuhkan kekuatan baru, sebagaimana pohon yang tetap bertumbuh di antara bebatuan keras dan batang tua yang masih mampu berbuah.
Gambar tersebut bukan sekadar pemandangan alam, melainkan refleksi spiritual bahwa kehidupan selalu menemukan jalan untuk bertahan, selama ada keyakinan dan usaha. Tuhan, dengan kebijaksanaan-Nya, selalu menyediakan ruang bagi setiap makhluk untuk tumbuh, bahkan di tempat yang tampak tidak mungkin.
Dengan demikian, kesulitan bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari proses menuju kemudahan dan keberkahan. Seperti alam yang selalu menemukan caranya untuk hidup, manusia pun diajak untuk tidak menyerah, karena di balik setiap kesulitan, selalu ada tangan Tuhan yang menuntun menuju jalan kemudahan.
