Harianpopuler.com - Kendari, 31 Juli 2025 – Aksi blokade Jalan Poros Lambuya–Motaha yang berlangsung selama empat hari berturut-turut akhirnya membuahkan hasil. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) secara resmi menetapkan pembangunan jalan tersebut sebagai salah satu proyek prioritas daerah untuk periode 2025–2026.
Penetapan ini diumumkan dalam rapat koordinasi yang digelar di Aula Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Gubernur Sultra, atau yang mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra, Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Sultra, Bupati Konawe, serta Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe.
Lanjut Baca Lagi Penguatan Literasi
Artikel Berita Terkait 👇
Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, S.T., menegaskan bahwa Jalan Poros Lambuya–Motaha memiliki peran vital sebagai jalur utama perputaran ekonomi di Sulawesi Tenggara. “Karena itu, perbaikan infrastruktur jalan ini harus segera direalisasikan,” tegasnya.
Sebelumnya, Widodo, S.H., selaku perwakilan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kecamatan Puriala dan Lambuya Bersatu, bersama sejumlah tokoh masyarakat telah melakukan audiensi dengan Bupati Konawe dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Audiensi tersebut bertujuan untuk menyampaikan aspirasi warga terkait kondisi jalan yang rusak parah dan menghambat aktivitas perekonomian.
Widodo menyatakan bahwa masyarakat sangat berharap pembangunan jalan dapat segera terealisasi. “Aksi blokade yang kami lakukan bukan untuk merugikan siapa pun, tetapi sebagai bentuk desakan agar pemerintah lebih serius memperhatikan kerusakan jalan ini,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Widodo menambahkan bahwa akan ada pertemuan lanjutan pada pekan depan yang akan melibatkan Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe, perwakilan aliansi masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sultra, serta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Sultra. Pertemuan ini dijadwalkan berlangsung di Kantor Dinas PU Provinsi Sulawesi Tenggara untuk membahas teknis pelaksanaan pembangunan.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Konawe mengimbau masyarakat Kecamatan Puriala dan Lambuya untuk tetap menjaga kondusivitas pasca-aksi blokade. “Pembangunan Jalan Poros Lambuya–Motaha saat ini sudah memasuki tahap perencanaan. Kami berharap ke depan tidak ada lagi gejolak yang dapat mengganggu proses ini,” kata Yusran Akbar.
Lanjut Baca Lagi Penguatan Literasi
Artikel Berita Terkait👇
Taksiran Kemungkinan Catatan Teknis Pembangunan
Panjang Jalan: ± 18 km (Lambuya–Motaha)
Jenis Pekerjaan: Rekonstruksi dan peningkatan struktur jalan
Estimasi Anggaran: ± Rp 45 miliar (bersumber dari APBD Provinsi dan dukungan APBN)
Target Penyelesaian: Akhir tahun 2026