SMA 11 Negeri Konawe Selatan di Duga Ada Pungutan Liar Serta Pemotongan Bantuan PIP Siswa

Berita Terbaru di MEDSOS

Welcome di www.harianpopuler.com Kontributor Liputan Artikel,Berita,Video kirim CP/HP : 0838 4370 0286.
PT.Marketindo Selaras di Laporkan di Kejati Sultra Oleh KeTum HMI MPO Konawe Selatan (Konsel). Dengan Dugaan Penyerobotan Lahan.., Berlubang,Hancur Dan Rusak Parah Jalan Poros di Desa Awuliti, Desa Meraka Lambuya Kab.Konawe www.harianpopuler.com

SMA 11 Negeri Konawe Selatan di Duga Ada Pungutan Liar Serta Pemotongan Bantuan PIP Siswa

Sabtu, 10 Agustus 2024, Agustus 10, 2024


HARIANPOPULER.com - SULTRA -  Lembaga kesatuan jaringan aktivis Sulawesi tenggara menyoroti dugaan pemotongan penerima bantuan Program Indonesia pintar siswa SMA 11 Konawe Selatan serta pembelian atribut sekolah 9 Agustus 2024.


Akmal mengatakan bahwa dugaan pemotongan bantuan siswa sebesar 100 ini bagian dari pada pungutan liar serta pembelian atribut sekolah tentunya ini melanggar regulasi yang berlaku.


"Pemotongan bantuan siswa penerima PIP Tentunya ini masuk delik pungutan liar, serta siswa yang disuruh untuk membeli atribut sekolah itu melanggar peraturan pemerintah 17 tahun 2010 yang berbunyi secara tegas melarang setiap sekolah mengadakan kegiatan menjual pakaian atribut sekolah dilingkungan sekolah". Kata Akmal


 Menurut Akmal Larangan tersebut tertuang dalam pasal 181 dan pasal 198 PP nomor 17 tahun 2010. Tegas Akmal 


Akmal juga mendesak kejaksaan tinggi Sulawesi tenggara untuk segera memanggil pihak sekolah untuk dimintai keterangannya.


Kepala dinas pendidikan provinsi Sulawesi tenggara untuk diminta untuk mengevaluasi kinerja kepala sekolah SMA 11 negeri Konawe Selatan.


Lembaga kesatuan jaringan aktivis lintas kampus Sulawesi tenggara akan mengambil langkah konstitusional seperti unjuk rasa di kantor dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Sulawesi tenggara.


"Dalam waktu dekat ini kami akan aksi di dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Sulawesi tenggara serta kejaksaan tinggi Sulawesi tenggara".Ungkap Akmal


Saat dikonfirmasi salah satu guru SMA 11 negeri Konawe Selatan pak lona tidak membenarkan pemotongan bantuan PIP sebesar 100 ribu serta membenarkan pembelian atribut sekolah.


"""Oh iya tidak ada pemotongan pak, mereka terima sendiri."""


Ditanyakan terkait pembelian atribut pak Lona membenarkan.


"Iya mereka beli karena memang tidak ada anggaran sekolah yang disiapkan beli atribut dan atributnya tidak dijual di pasar".


"Seandainya ada dana bos tidak disuruh beli lagi atribut".


Saat ditanya atribut apa saja yang dibeli, pak Lona mengatakan.


"Ada dua logo dan tanda kelas, tanda lokasi ut kelas 10, kelas 11 dan 12 tanda kelas saja".


Lap. Alis / Penulis. Alis

TerPopuler