Sultra,harianpopuler.com - Ikatan mahasiswa aktif lintas kampus kabupaten muna barat ( imalak mubar ).Menanggapi pembangunan jalan poros di desa mekar jaya yang di duga cacat kuantitas, kualitas, sehingga menghasilkan cacat mutu. Jumat 31/05/2024.
Di ketahui pembangunan jalan desa mekar jaya kebupaten muna barat menggunakan anggaran DAK pada tahun 2023 yang di kerjakan oleh asyica vantagio di akhir bulan Desember.
Tetapi berdasarkan pantauan lembaga kejam sultra jalan mekar jaya yang menghabiskan anggaran 6 miliar lebih terlihat berlubang dan terkelupas sehingga menguatkan dugaan kami pekerjaan tersebut tidak sesuai spesifikasi
"Aneh pekerjaan yang baru beberapa bulan dan menghabiskan anggaran hingga miliaran rupiah sudah terlihat rusak karena mutu aspal serta tipisnya aspal itu sendiri". Ucap Ali sabarno
Berdasarkan hasil audit BPK RI terhadap pekerjaan jalan poros di desa mekar jaya menemukan kerugian negara hingga milyaran rupiah
Imalak mubar , meminta kepala kejaksaan tinggi Sulawesi Tenggara untuk segera membentuk tim pensus untuk melakukan penyelidikan terhadap kepala dinas PU muna barat, ppk, pptk, serta kontraktor yang kami duga kepala dinas PU muna barat selaku kuasa pengguna anggaran (KPA) gagal dalam melakukan pengawasan sehingga di duga kuat adanya indikasi korupsi di pembangunan jalan poros desa mekar jaya kebupaten muna barat.
Ali sabarno selaku putra daerah muna barat berharap Kejati sultra segera melakukan pemanggilan terhadap kontraktor, kepala dinas, PPK serta PPTK dimana pekerjaan yang menghabiskan anggaran 6 miliar lebih sudah terlihat rusak parah, dan BPK RI menemukan kerugian negara yang cukup besar, sehingga dengan dasar itu Kejati tidak ada alasan untuk tidak memeriksa pihak- pihak terkait.
Diketahui lembaga imalak mubar dalam waktu dekat ini akan melakukan aksi demonsterasi di kejaksaan tinggi Sulawesi Tenggara untuk mendesak Kejati segera melakukan penyelidikan.
"Dalam waktu dekat ini kami akan menggelar aksi sekaligus memasukan laporan secara resmi". tutup Ali sabarno
"Hingga berita ini di terbitkan media masih berupaya lakukan kanfirmasi pada pihak terkait".
Red : 0838 4370 0286