Febri Arini Susanti, SKM. Mahasiswi Promkes Pascasarjana-Universitas Megarezky Makasar Menggelar Sosialisasi Pentingnya Remaja Putri Perlu Meminum Tablet Penambah Darah.

Berita Terbaru di MEDSOS

Welcome di www.harianpopuler.com Kontributor Liputan Artikel,Berita,Video kirim CP/HP : 0838 4370 0286.
PT.Marketindo Selaras di Laporkan di Kejati Sultra Oleh KeTum HMI MPO Konawe Selatan (Konsel). Dengan Dugaan Penyerobotan Lahan.., Berlubang,Hancur Dan Rusak Parah Jalan Poros di Desa Awuliti, Desa Meraka Lambuya Kab.Konawe www.harianpopuler.com

Febri Arini Susanti, SKM. Mahasiswi Promkes Pascasarjana-Universitas Megarezky Makasar Menggelar Sosialisasi Pentingnya Remaja Putri Perlu Meminum Tablet Penambah Darah.

Kamis, 30 November 2023, November 30, 2023


HP - Sultra, Kendari - Febri Arini Susanti, SKM.  Mahasiswa Promkes Pascasarjana-Universitas Megarezky Makassar,Menggelar Sosialisasi Pentingnya Remaja Putri Perlu Meminum Tablet Penambah Darah. (kamis 30/11/2023)


Febri Arini Susanti, SKM Memberikan Penjelasan Kepada Remaja Putri Di sekolah Sekolah Yang Berada di Kota Kendari Tentang Pentingnya Tablet Penambah darah.


" Anemia adalah suatu kondisi kadar hemoglobin (Hb) dalam darah, lebih rendah dari nilai normal. Seseorang dapat dikatakan anemia, jika kadar Hb <12 g/dl pada perempuan dan <13 g/dl pada laki-laki. Anemia pada umumnya berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktivitas". Ucapnya 


Salah satu masalah yang dihadapi remaja Indonesia adalah masalah gizi mikronutrien. Remaja putri merupakan asset bagi bangsa, yang kelak akan menjadi tumpuan generasi yang akan datang. Prevalensi anemia remaja di tingkat nasional masih dianggap cukup tinggi. Berdasarkan trigger level Kementerian Kesehatan, prevalensi anemia menjadi masalah ringan jika berada pada angka <20%, masalah tingkat sedang jika berada pada angka 20-39% dan dikatakan masalah tingkat berat jika berada pada angka >40%.


"Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 prevalensi anemia di Indonesia pada remaja putri usia 15-24 tahun 48,9%. Hal ini menunjukkan anemia termasuk dalam kategori masalah berat yang terjadi di Indonesia"Tuturnya. 


Menurut Kemenkes, sekitar 12% remaja laki-laki usia 13-18 tahun dan 23% remaja putri usia 13-18 tahun di Indonesia mengalami anemia yang sebagian besarnya diakibatkan kekurangan zat besi/ anemia defisiensi besi. Jelasnya


"Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia disebabkan karena remaja putri mengalami masa pubertas yang pesat sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat untuk meningkatkan pertumbuhannya". 



Baca Juga 👇

Menggelar Posyandu Di Hari Jum'At 17 Nov 2023. Puskesmas Onembute Kab.Konawe Bagi Dua Posko. 



Selain itu, remaja putri juga mengalami menstruasi yang akan menyebabkan kehilangan banyak darah setiap bulan sehingga kebutuhan zat besi dua kali lipat saat menstruasi dan terkadang remaja putri juga mengalami gangguan seperti menstruasi yang lebih panjang atau darah haid keluar lebih banyak dari biasanya.


Salah satu upaya pemerintah Indonesia, termasuk Dinas Kesehatan Kota Kendari dalam menanggulangi anemia, dengan program pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi pada remaja putri. Salah satu kegiatan dalam program tersebut adalah pemberian Tablet Tambah Darah (TTD). Kegiatan pemberian TTD dijalankan oleh bagian gizi pada tiap-tiap puskesmas.


"BLUD UPTD Puskesmas Mokoau yang merupakan salah satu puskesmas yang berada di lingkup Dinas Kesehatan Kota Kendari telah memberikan TTD pada remaja putri di 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 8 Sekolah Menengah Atas (SMA). Kegiatan pemberian TTD ini dilakukan oleh petugas dari Puskesmas bekerja sama dengan petugas UKS di masing-masing sekolah". 


Pelaksanaan pemberian TTD di Sekolah SMP dan SMA di wilayah kerja BLUD UPTD Pukesmas Mokoau pada remaja putri diberikan selama enam bulan, dengan dosis satu kali seminggu jika tidak menstruasi, dan satu kali sehari jika sedang menstruasi. Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Nomor HK.03.03/V/0595/2016, tentang Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur.


Baca Juga👇

Perlu Di Ketahui Semua Orang 



"Kegiatan yang dilakukan oleh BLUD UPTD Puskesmas Mokoau tidak hanya melakukan pembangian TTD, akan tetapi melalui kegiatan pembagian TTD ini siswi diberikan informasi dan edukasi terkait pendidikan kesehatan, khususnya pada fungsi dan manfaat pemberian TTD. Adapun informasi kesehatan yang diberikan berupa informasi penyakit anemia pada remaja putri, penyebab anemia, fungsi dan manfaat TTD, pola konsumsi TTD, efek samping obat, serta pendidikan kesehatan lainnya". 


"Berikut beberapa informasi penting yang dilakukan oleh BLUD UPTD Puskesmas Mokoau, Kota Kendari Prov.Sultra yaitu remaja putri wajib mengetahui:


Konsumsi zat besi secara terus menerus tidak akan menyebabkan keracunan karena tubuh mempunyai sifat autoregulasi zat besi. Bila tubuh kekurangan zat besi, maka penyerapan zat besi yang dikonsumsi akan banyak, sebaliknya bila tubuh tidak kekurangan maka penyerapan zat besi hanya sedikit sehingga aman dikonsumsi sesuai program.


Konsumsi TTD kadang menimbulkan efek samping berupa: nyeri/perih di ulu hati, mual muntah dan tinja berwarna hitam. Hal ini tidak berbahaya dan untuk mengurangi gejala di atas, sangat dianjurkan minum TTD setelah makan atau malam sebelum tidur.


Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, sebaiknya TTD dikonsumsi bersama dengan buah-buahan sumber vitamin C (jeruk, papaya, mangga, jambu biji dan lain lain) dan sumber protein hewani (hati, ikan, unggas dan daging).


Hindari konsumsi TTD bersamaan dengan teh, kopi, tablet kalsium dosis tinggi dan obat sakit maag terutama yang mengandung kalsium karena akan menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh.


Oleh: Febri Arini Susanti, SKM

Mahasiswa Promkes Pascasarjana-Universitas Megarezky Makassar


TerPopuler