Aksi bu-Ibu di Konawe Utara Segel Kantor Kecamatan Sawa : Protes Tidak Lolos Seleksi PPPK Paruh Waktu -->

Berita Terbaru di MEDSOS

Welcome di www.harianpopuler.com Kontributor Liputan Artikel,Berita,Video kirim CP/HP : 0838 4370 0286.
PT.Marketindo Selaras di Laporkan di Kejati Sultra Oleh KeTum HMI MPO Konawe Selatan (Konsel). Dengan Dugaan Penyerobotan Lahan.., Berlubang,Hancur Dan Rusak Parah Jalan Poros di Desa Awuliti, Desa Meraka Lambuya Kab.Konawe. KPK Resmi Menahan Bupati Kolaka Timur (Abdul Azis). Terkait Dugaan Suap Proyek RSUD, Beserta 4 Lainnya www.harianpopuler.com

Aksi bu-Ibu di Konawe Utara Segel Kantor Kecamatan Sawa : Protes Tidak Lolos Seleksi PPPK Paruh Waktu

Kamis, 18 September 2025, September 18, 2025

Ibu-Ibu di Konawe Utara Segel Kantor Kecamatan Sawah: Protes Tidak Lolos Seleksi PPPK Paruh Waktu


Harianpopuler.com - Konawe Utara, 18 September 2025 – Sejumlah ibu-ibu honorer di Kabupaten Konawe Utara melakukan aksi protes dengan menyegel Kantor Kecamatan Sawah. Aksi ini dipicu oleh kekecewaan mendalam karena mereka tidak lolos dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu, meski telah mengabdi puluhan tahun sebagai tenaga honorer.


Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, seorang ibu-ibu tersebut menyampaikan keluhan dengan nada emosional. Iya mengaku sudah honorer sejak tahun 2007 dan mengikuti tes sejak seleksi K-2 tahun 2013, namun hingga tahun 2025 namanya belum juga dinyatakan lolos. Ia menilai ada praktik tidak adil dalam proses seleksi.


“Saya ini tes K-2 dari 2013, sampai sekarang 2025 masih tes lagi. Tapi nama saya tidak pernah keluar. Malah yang masuk itu keluarga mereka. Ada nama Neni dan Reno, padahal mereka bukan orang Konawe Utara, KTP Kendari. Bahkan saya tidak pernah lihat Neni berkantor. Di SK pun tidak ada namanya, tapi bisa masuk,” ungkap salah seorang honorer dengan nada kesal.

Tonton Videonya., 👇



Ibu honorer juga menuding adanya nepotisme dalam pengumuman kelulusan. Mereka menegaskan bahwa banyak tenaga honorer yang sudah mengabdi sejak 2007, aktif setiap hari di kantor, namun justru tidak diakomodir dalam seleksi PPPK paruh waktu.


Aksi penyegelan kantor dilakukan sebagai bentuk protes keras agar pemerintah memperhatikan nasib para honorer yang merasa diperlakukan tidak adil. Dalam pernyataan yang disampaikan menggunakan bahasa daerah Tolaki, salah seorang peserta aksi menegaskan bahwa mereka tidak akan membuka kantor tersebut hingga ada kejelasan terkait proses seleksi PPPK yang dianggap bermasalah.


Hingga berita ini diturunkan, pihak Kecamatan Sawah maupun instansi terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai aksi protes dan tudingan nepotisme dalam seleksi PPPK paruh waktu tersebut.


TerPopuler